Growing Up

Haiiiiii semuuuaa!!  Selamat membaca pengalaman perjalanankuu dari kenteng pulutan Sampai pasar cengek.   Aku sering sekali melakukan perjalanan dengan naik angkot ke pasar cengek.  Karena salah satu organisasiku  berlokasi di sana.  Organisasi ini lokasinya tepat di sebrang pasar cengek yaitu griyo pintar laspan. Pasar cengek di salatiga ini, memiliki ikon yang unik.  Kali/sungai  disana  ada ikan yang besar besar. Airnya bersih dan jernih. Untuk orang yang pertama kali melihatnya sampai tak kedip mata.   Nah ya aku sampai lupa cerita. Jadi pasar cengek ini berlokasi searah dengan suruh (nama daerah di kab semarang) Naik angkot untuk ke pasar cengek.  Jika dari. Lokasi kosku yang berada di kenteng / dekat dengan perumahan dliko indah kita bisa naik angkot nomor  2. Perjalanan memakan waktu 10-15 tergantung kecepatan pak supir. Untuk biaya sekitar  Rp. 3.000-4.000,- Lalu setelah itu, kita turun di ramayana. Bilang sama bapak angkotnya kita akan naik angkot lagi nomor 5. Nanti kita akan

Kita sudah banyak belajar mendidik dari banyak waktu yang kita gunakan. Namanya juga belajar,  setiap waktu bagi para pendidik adalah belajar  dimanapun dan kapanpun. Saat belajar,  kita pasti berusaha untuk lebih baik dari hari sebelumnya.  Semangat yang tinggi motivasi yang Tinggi dan niat belajar yang tinggi juga.  Proses belajar dilapangan, kita dapat melihat proses yang nyata.  Proses yang bisa kita nilai apakah si anak tersebut mampu menyerap ilmu yang kita berikan. Apakah si anak paham apa yang kita jelaskan.  Dan apakah si anak mengerti apa yang kita maksudkan.  sumber : Anggi p.  Proses belajar ini,  sangat kita perhatikan dengan baik bagaimana si anak apakah dengan baik memahami itu semua.   Selama pandemi ini,  proses  belajar berubah.  Guru tidak lagi dapat melihat proses belajar anak  secara tatap muka. Tetapi secara online (zoom meeting)  Dan juga dari beberapa platform  media online. Padahal sekolah tatap muka secara offline merupakan wadah anak-anak untuk be

Halooooo semuaaaa!  Untuk perjalanan ku ini aku akan menceritakan tentang perjalanan ku ke st. Tawang  dari kota salatiga.  Eitss,  bukan di kotanya ini di pinggirannya hihi..   Nah aku itu tinggal di daerah kenteng pulutan di salatiga.  Ujungnya salatiga berbatasan dengan tuntang kabupaten semarang.   Tentunya,  aku sebagai anak perantauan ini tidak memiliki kendaraan. Setiap hari jika ingin berpergian aku sering kali menggunakan kendaraan umum. Nah, untuk sering kepulanganku menuju ibu kota ini, aku pasti menaiki angkot untuk menuju ke st tawang semarang.  St. Tawang ini lumayan jauh dari kota salatiga.  Dari tempat tinggalku(kost) ini aku harus naik angkot (nomor 2 )untuk menunju jalan raya.   Aku naik angkot ini hanya sampai jalan raya. Aku bayar 3000 menaiki angkot tersebut.   Setelah  itu,  aku menaiki mobil elf (isuzu)  ini yang menunju Terminal bawen selama 15 menit.   Dengan membayar Rp. 3000-5000. Tentunya, saat sampai di terminal bawen ini aku harus jalan sampai masuk kedala

Sumber :pixabay Hallo semua! Gimana kabar semua ? semoga keadaan sehat dan masih tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun kalian berada. Virus corona yang saat ini masih menguhuni  diIndonesia, kita mulai saat ini, harus terbiasa dengan belajar secara daring.  Untuk itu saya akan memberikan beberapa tips untuk masuk perkuliahan  secara daring ini agar saat belajar penuh semangat setiap harinya Yang  pertama  ,siapkan ruang khusus untuk belajar. nah, untuk ruangan khusus ini bisa kita ambil dari sudut kamar kita. Ambil sedikit ruang yang cukup untuk duduk dengan nyaman  dan disisi buku dengan rapih. Dengan begitu, kita dapat menciptakan suasana kondusif  yang membuat kita merasa nyaaman dan tenang yang akan menumbuhkan semangat Yang  Kedua , buat catatan dan screenhoot. Membuat catatan sangat efektif untuk belajar selama daring ini. Kita dapat membuat catatan di dalam buku atau di sekitar sisi belajar kita. Catetan ini bisa berupa aturan jadwal saat belajar, pengingat kit